Jenis-Jenis Keyboard
1.
Keyboard
QWERTY
Tata letak
keyboard QWERTY ini ditemukan oleh Scholes, Glidden dan Soule pada tahun 1878,
dan kemudian menjadi standar mesin tik komersial pada tahun 1905. QWERTY
diambil dari6 huruf berurutan pada baris kedua dari tombol alfanumerik
tersebut. Keyboard QWERTY didesain sedemikian rupa sehingga key yang paling
sering ditekan terpisah letaknya sejauh mungkin, sehingga bisa meminimalkan
kemacetan pada saat mengetik (pada mesin ketik mekanik). Meskipun tata letak
QWERTY sangat luas pemakaiannya, tetapi memiliki beberapa kelemahan dan
ketidakefisienan. Misalnya, 48 persen dari gerakan diantara huruf yang
berurutan harus dilakukan dengan sebuah tangan. Hanya 32 persen ketukan yang
dilakukan pada home row (baris awal dari posisi jari pada keyboard). Beban
tangan kiri lebih besar dari tangan kanan (56 persen). Contoh paling nyata dari
ketidakefisienan tata letak QWERTY adalah pengetikan huruf ‘a’ yang cukup
sering dipakai, tetapi harus dilakukan oleh jari kelingking yang paling lemah.
2.
Keyboard
DVORAK
Keyboard
DVORAK (1932), dimana susunan hurufnya disusun sedemikian rupa sehingga tangan
kanan dibebani lebih banyak pekerjaan dibanding dengan tangan kiri. Selain itu,
tata letak Dvorak dirancang agar 70 persen dari ketukan jatuh pada home row,
sehingga bisa mengurangi kelelahan karena pengetikan (lebih ergonomik).
Sejumlah percobaan menunjukkan bahwa tata letak Dvorak lebih efisien 10-15
persen dibanding dengan tata letak QWERTY .
3.
Keyboard
KLOCKENBERG
Keyboard
ini dibuat dengan maksud menyempurnakan jenis keyboard yang sudah ada, yaitu
dengan memisahkan kedua bagian keyboard (bagian kiri dan kanan). Bagian kiri
dan kanan keyboard dipisahkan dengan sudut 15 derajat dan dibuat miring ke
bawah. Selain itu, keyboard KLOCKENBERG mempunyai tombol-tombol yang dibuat
lebih dekat (tipis) dengan meja kerja sehingga terasa lebih nyaman. Tata letak
ini, selain mengurangi beban otot pada jari jemari dan pergelangan tangan juga
dirancang untuk mengurangi beban otot pada tangan dan bahu. Terpisahnya bagian
kiri dan kanannya menjadikannya relatif lebih banyak memakan ruang.
4.
Keyboard
Maltron
Tak
seperti keyboard pada umumnya yang datar, keyboard ini dibuat agak cekung ke dalam.
Dengan pertimbangan bahwa pada saat jari-jari diposisikan akan mengetik, maka
jari-jari itu dijamin tidak akan membentuk satu garis lurus. Produsen Maltron
berkeyakinan bahwa pada dasarnya, hanya digunakan 8 jari dari sepuluh jari yang
tersedia ketika manusia mengetik dengan keyboard biasa.Dengan mengetik di
keyboard biasa, maka jari tangan harus beradaptasi dengan bentuk keyboard. Hal
ini diklaim oleh mereka dapat menyebabkan RSI (Repetitive Stress Injuries).
Sementara, dengan menggunakan Maltron, keyboardnyalah yang akan menyesuaikan
dengan tangan. Dengan bentuk yang unik seperti ini, Maltron menjamin kenyamanan
jari tangan di saat mengetik sehingga tidak menyebabkan RSI bahkan bisa jadi
akan meningkatkan kecepatan mengetik sebab yang digunakan adalah 10 jari
bukannya 8 jari.
5.
Keyboard
Chord
Hanya
mempunyai beberapa tombol antara 4 sampai 5. Untuk memasukkan suatu huruf harus
menekan beberapa tombol secara bersamaan. Ukurannya kompak, sangat cocok untuk
aplikasi yang portabel. Waktu pelatihan singkat, penekanan tombo-tombol
mencerminkan bentuk huruf yang diinginkan Kecepatannya tinggi namun kurang
populer, karena pada pemakaian yang lama akan menyebabkan kelelahan pada
tangan. Berikut ini jenis-jenis keyboard chord:
6.
Keyboard Palantype
Tata letak
palantype mempunyai 3 kelompok karakter. Kelompok pada bagian kiri menunjukkan
konsonan awal sebuuah kata, bagian tengah menunjukkan kelompok vokal dan bagian
kanan menunjukkan kelompok konsonan terakhir dari sebuah kata atau suku
kata.Pada gambar terlihat bahwa tidak seluruh konsonan ada disana, konsonan tsb
dapat disajikan dengan menggunakan kombinasi beberapa tombol yang ada
7.
Keyboard Stenotype
Steno
adalah jenis tulisan singkat yang sering digunakan untuk mencatat ucapan
seorang. Jenis tulisan ini paling banyak digunakan oleh para wartawan untuk
mencatat hasil wawancaranya dengan lebih cepat. Papan ketik Stenotype mempunyai
keunggulan yang hampir sama dengan papan ketik Palantype.
8.
Keyboard
Alphabetik
Tombol-tombol
yang ada pada keyboard alphabetik disusun persis seperti pada tata letak QWERTY
maupun Dvorak, tetapi susunan hurufnya berurutan seperti pada urutan alphabet.
Keyboard alphabetik juga tidak dapat menyaingi popularitas tata letak QWERTY,
tetapi biasanya banyak ditemui pada mainan anak-anak, sehingga anak-anak diajar
mengenal huruf alphabet. Bagi pengguna yang bukan tukang ketik, barangkali tata
letak ini cukup membantu. Tetapi, dari hasil pengujian, penggunaan tata letak
seperti ini justru memperlambat kecepatan pengetikan.
9.
Keyboard
Numeric
Untuk
memasukkan bilangan dalam jumlah yang besar, orang lebih suka menggunakan
tombol numerik (numeric keypad) yang tata letak tombol-tombolnya dapat
dijangkau dengan tangan.
0 komentar:
Posting Komentar